Pages

Minggu, 30 Maret 2014

Sumpah Prabu Brawijaya,di puncak Gunung Lawu

Pendakianku ke Gunung Lawu kali ini sedikit direncanakan tapi belum matang-matang banget. Karena kaki sudah gatal setelah 2 bulan lebih gak naek gunung, [padahal baru pernah naik Gunung Panderman - Batu (2000mdpl)] akhirnya tanggal 1 Februari 2014, sabtu malam aku mulai nanjak. Jalur yang aku pilih adalah Cemoro Sewu karena lebih pendek dibandingkan dengan Cemoro Kandang, meskipun treknya lebih menanjak.

Dengan berbekal carier 60lt, sleeping bag, tenda, pendakianku kali ini ditemani oleh temen-temen kampus UM si DIO(@nind_dyo), HENDRO(@hendromariadi), COKO(di_sanco), ADRIAN (@adrianmuhajir) dan 4 teman lain teman dari DIO.
 
Samudera Awan di Puncak Lawu

Pos 5 Sunrise

    Pendakian dimulai pukul 23.30.Karena kita juga menunggu badai reda,trek awal berupa jalan bebatuan (makadam) yang disusun rapi. Jalannya masih cukup landai dan mudah. Setelah 45 menit berjalan, kami sampai di pos 1. Di pos 1 ini terdapat sebuah warung yang selalu siap melayani pendaki selama 24 jam. Kalaupun pintu warungnya tertutup, para pendaki bisa mengetuk pintunya.
    Di warung inipun kami dipersilakan untuk beristirahat, namun karena mengejar waktu sunrise, kami pun melanjutkan perjalanan. Jam menunjukkan pukul 00.30 saat kaki kami beranjak dari warung di pos 1 tersebut.
Pos 1 (diambil saat turun)

     Perjalanan dari pos 1 ke pos 2 memakan waktu paling lama diantara jarak pos yang lain. Jalurnya sedikit menanjak dengan jenis trek bebatuan yang tak rata. Setelah berjalan lebih dari 2 jam, akhirnya sampai juga di pos 2. Disini sudah banyak berdiri tenda-tenda para pendaki yang sedang bermalam atau sekedar istirahat sebelum melanjutkan perjalanan. Di sebelah kanan jalur terdapat tanah yang cukup lapang yang biasanya digunakan untuk warung saat malam 1 suro.
pos 2 (diambil saat turun)
     Jalur dari pos 2 ke pos 3 ini yang paling kejam. Tanjakan-tanjakan terjal gak ada habisnya, ya itu memang gak enaknya kalo lewat Cemoro Sewu. Waktu yang ditempuh lebih pendek dengan konsekuensi trek yang lebih menanjak. Berkali-kali kami bersembilan istirahat di tengah jalan soalnya si Adrian sebelum nyampek di Cemoro Sewu sempet kecelakaan di jalan,tapi dia tetep semangat buat ndaki. wih salut deh.
Jalur bebatuan (foto saat turun)

Pos 3 (foto saat turun)

    Pukul 03.45 kami sampai di pos 3. Bangunan pos 3 ini kondisinya agak memprihatinkan. Sebagian atap sengnya sudah tidak ada lagi. Saat itu, di dalam pos sudah berdiri sebuah tenda yang kelihatannya para penghuninya sedang mendaki ke alam mimpi. Disini kami tidak beristirahat hanya berhenti sebentar.
Pos 4 (foto saat turun)
 Perjalanan dilanjutkan lagi menuju pos 4. Jalur yang kami lewati belum juga memberikan kami bonus trek yang melegakan. Memang jalur Cemoro Sewu ini didominasi oleh tanjakan-tanjakan terjal berbatu yang menguras tenaga. Singkat cerita, kami sampai juga di pos 4 pada pukul 04.40. Berbeda dengan pos-pos lainnya, di pos 4 ini tidak terdapat bangunan atau shelter hanya tanah datar yang cukup lapang yang ditandai dengan papan nama.

Dari pos 4 ke pos 5, perjalanan agak lumayan enak. Banyak trek datar dari pos 4 ini, jalurnya pun berupa tanah bukan bebatuan lagi. dan kami pun mendirikan tenda di pos 5 yang bisa melihat sunrise ini pada pukul 05.30. 
Pos 5
Ini saya :D
Jam 06.30, kami sudah sampai di Sendang Drajat. Disini terdapat sumber air yang biasa digunakan oleh pendaki untuk mengisi bekalnya. Di samping sumber air terdapat sebuah petilasan. Setelah mengisi botol-botol minum, kami pun melanjutkan perjalanan. 15 menit berjalan dari Sendang Drajat, kami sampai di pos 5. Di pos 5 ini juga tidak ada pos atau shelter tapi hanya tanah datar yang cukup luas. Di pos 5 ini juga terdapat warung yang cukup luas yang biasa digunakan para pendaki untuk beristirahat selain warung mbok Yem.

Akhirnya pukul 07.00 WIB, kami semua sampai juga di warung tertinggi di Indonesia, warung mbok Yem.
 Setelah puas menikmati pemandangan di depan warung mbok Yem, kami menuju ke puncak Hargo Dumilah yang letaknya tak jauh dari sini. Setelah 30 menit melewati jalan menanjak, tugu triangulasi pun terlihat. Ya kami sudah berada di Puncak Lawu yang mempunyai ketinggian 3.265 mdpl.
Puncak Hargo Dumilah dengan teman teman 3265 mdpl
Akhirnya ini adalah Gunung ke 5 yang pernah saya daki setelah Gunung Tembokrejo (Jember),Gunung Bromo,Gunung Ijen dan Gunung panderman di Batu.

@Kataaldy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar