Ini foto pertama kali saat kami dari rombongan AIS MALANG tiba di Kawasan Senayan.
AIS Malang at Gelora Bung Karno |
Pernak pernik Gathering |
Tim Arsenal pertama kali menginjakkan kaki di Jakarta pada hari Jumat, 12 Juli 2013 di bandara Halim Perdana Kusuma. Turun dari pesawat, para pemain dan official tim langsung memasuki bus. Saya dan teman-teman gooner lainnya menyambut bus tim yang keluar dari bandara dengan cukup histeris. Mendebarkan sekali rasanya melihat pemain-pemain itu secara langsung untuk pertama kalinya meskipun hanya di dalam bus. Beberapa pemain yang saya lihat antara lain Mikel Arteta serta Laurent Koscielny. Ada juga beberapa official tim yang botak-botak. Mereka semua tersenyum sembari melambaikan tangan kepada kami.
Malamnya saya beristirahat di Asrama Haji Pondok Gede. Asrama tersebut adalah tempat menginap para peserta Arsenal Indonesia International Gathering (AIIG) 2013, sebuah event gathering gooner tidak hanya dari seluruh tanah air, tapi juga dari negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan lain-lain. Saya nggak mau membahas lebih jau tentang AIIG, karena yang ada hanyalah kekecewaan.
Besoknya, yaitu pada hari Sabtu, 13 Juli 2013, kami semua sudah berkumpul di arena Fan’s Zone sejak pukul setengah 8 pagi. Fan’s Zone sendiri disediakan oleh pihak sponsor sebagai tempat berkumpulnya para gooner yang berlokasi di plaza tenggara stadion Gelora Bung Karno. Disana disediakan arena futsal, game FIFA2013 di PS3 yang bebas dimainkan oleh para gooner, penjualan merchandise resmi Arsenal Asia Tour, dan sebagainya.
Sekitar pukul 9, ada syuting acara Dahsyat dengan pembawa acara Luna Maya di sana. Sungguh, itu adalah berkah tak terkira dari Yang Maha Kuasa bisa melihat Luna Maya berdiri hanya beberapa meter dari saya. Dia memakai legging (kalo tidak salah bermotif macan tutul) serta jersey Arsenal. Sungguh menarik secara visual. Selain Luna, disana juga hadir Wojciech Szczesny serta Alex Oxlade-Chamberlain yang menyapa para gooner yang hadir. Merekalah yang bikin para gooner disana berteriak histeris. Bukan teriak lalala yeyeye tapi ya.
Selesai meramaikan 1 segmen acara Dahsyat tadi, kami menghadiri acara pembukaan AIIG oleh presiden Arsenal Indonesia Suporter (AIS), Rawindraditya. Hujan rintik-rintik menyertai acara pembukaan tersebut. Selesai acara pembukaan, beberapa gooner yang beruntung pergi menuju tempat diselenggarakannya acara Fan’s Party di Grand Hyatt. Disana akan diadakan acara Meet and Greet dengan para pemain, dan mereka-mereka yang ikut itu berkesempatan mendapat tanda tangan serta foto bersama para pemain. Sedangkan gooner lainnya yang bernasib sial, termasuk saya, tinggal di GBK untuk menikmati acara-acara di Fan’s Zone.
Pukul 4 sore dijadwalkan akan ada Open Coaching Clinic oleh beberapa pemain Arsenal.Nah di situ aku bisa melihat pemain macam Lukas Podolski,Mikel Arteta dan Bacary Sagna dengan mata kepala sendiri dengan jarak hanya beberapa meter saja.
Mereka sedang menikmati acara coaching clinic yang diikuti oleh anak-anak kecil.
Inilah hasil jepretan dari kamera saya.
Lukas Podolski |
Mikel Arteta |
Training Seasion |
Setiap pemain yang kami nyanyikan namanya melambaikan tangan kepada kami sembari tersenyum. Ahh…. senang sekali rasanya. Latihan tim Arsenal berakhir pada pukul 9 dan dilanjutkan latihan Indonesia Dream Team. Namun disana ada beberapa pemain yang mengikuti latihan fisik ekstra, antara lain Lukas Podolski, Per Mertesacker, Jack Wilshere, Olivier Giroud, Bacary Sagna, Laurent koscielny, dan Thomas Rosicky. Saya sempat kaget melihat pak pelatih fisik Arsenal, yang meskipun sudah tua dan botak, kondisi fisiknya masih bagus. Dia mampu ikut berlari menemani pemain-pemain tadi. Bahkan para pemain, kecuali Podolski, tidak mampu mengimbangi lari si pak pelatih sampai finish. Mereka semua tertinggal di belakang. Sebagai manusia yang berusia lebih muda, saya merasa agak gimanaaa gitu melihat si pak pelatih dengan semangatnya berlari bersama para pemain. Sudah tua, botak, tapi fisik dan semangatnya tidak kalah dengan yang muda-muda. Eh, tapi kan emang itu udah pekerjaannya dia ya? -_-
Minggu, 14 Juli 2013, matchday. Kami sudah berada di Fan’s Zone sejak siang. Di sekitar arena itu ternyata sudah banyak para pedagang lokal yang menjual merchandise berbau Arsenal. Termasuk jersey yang sudah pasti KW. Kalo dilihat dari kualitasnya, sepertinya itu KW 10 ribu ya. Hehe. Saya belanja beberapa merchandise termasuk tshirt, syal, stiker dan gantungan kunci untuk oleh-oleh.Termasuk foto-foto dengan teman-teman pastinya :D
Setelah itu ada acara Welcoming Gooner yang ditayangkan langsung oleh RCTI dengan Hostnya Lolita yang kebetulan dari Malang ;)
Nih sempet njepret orangnya.
Dan beruntungnya temen gue Hendric naik panggung ketika diminta siapa yang pengen ke atas dan diwawancara serta foto bareng sama Lolita. kampret -_-
Stadion dibuka pada pukul 6 sore.Sebelum itu juga karena pas dengan bulan puasa kami pun berbuka puasa bareng di depan stadion.
Buka Puasa di depan Stadion |
Match dimulai pukul 8.45 malam. Sepanjang pertandingan saya dan gooner lain yang hadir di stadion ngechant untuk kedua tim. Emang agak aneh sih, tapi ya gitulah. Hehehe. Ada kejadian unik di match tersebut, dimana Sergio Van Dijk selalu di-boo-in oleh penonton saat membawa bola. Belakangan saya baru tahu dari seorang temen kalo ternyata dia adalah fans Tottenham. Haha. Masuk akal. Kejadian unik lainnya adalah adanya penonton yang masuk stadion dan duduk di tribun AIS mengenakan jersey Manchester United. Tipikal fans MU banget itu, selalu cari sensasi. Saya sendiri nggak ngelihat secara langsung orangnya, saya taunya dari mereka yang ribut-ribut neriakin beliau disana.
Suasana di Stadion saat pertandingan |
Pertandingan berakhir pukul 10.30 malam. Seperti kita ketahui skor akhir adalah 0-7 untuk keunggulan Arsenal. Melihat skor yang pincang saya nggak terlalu kaget. Sepanjang pertandingan im Indonesia Dream Team bermain tidak lepas. Sepertinya mereka melihat para pemain Arsenal terlalu ke atas. Pelatih Jackson F. Thiago juga membenarkan pendapat saya itu pada konferensi pers seusai pertandingan. Atau mungkin banyak dari punggawa Indonesia yang juga adalah gooner ya? Jadi mereka sebenarnya juga senang dengan melihat kemenangan Arsenal ini. :p
Sampai saat saya menuliskan tulisan ini, saya masih bisa mengingat dengan jelas euforia di dalam stadion. Chant-chant yang dinyanyikan oleh para suporter, teriakan-teriakan saat gol tercipta, dan banyak momen lainnya. Sungguh perjalanan spiritual yang menyenangkan. Satu lagi pengalaman hidup yang bisa diceritakan ke anak-cucu kelak. Mungkin selanjutnya yang patut dicoba adalah nonton Arsenal di Emirates Stadium, London. Nabung 1000 perak sehari, berapa tahun lagi ya biar kesampean? Hehehe.
Banyak pengalaman baru yang saya dapat kali ini. Antara lain, saya bisa ketemu dan berkenalan dengan banyak pendukung Arsenal seperti saya dari berbagai daerah di Indonesia.
Kini tim Arsenal sudah melanjutkan tur pra-musim ke negara lain di Asia. Semoga mereka terkesan dan selalu ingat dengan para gooner di Indonesia dan berkenan balik lagi ke sini di waktu yang akan datang. Amin.
Oh to! Oh to be! Oh to be a.. GOONER!
Oh to! Oh to be! Oh to be a.. GOONER!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar