Banyak yang belum tahu bahwa ada Kota besar "lagi" selain Kota Surabaya dan Kota Malang yang terletak di bagian timur Jawa Timur ini,
ya itulah Kabupaten Jember.
Meskipun berstatus sebagai Kabupaten,namun Jember ini juga memiliki potensi sebagai kota yang dapat bersaing dengan kota-kota lainnya di Jawa Timur.
Dahulu status Jember adalah Kabupaten dan kota administratif.
Kota administratif bukanlah daerah otonom sebagaimana kotamadya atau kota, dan karena itu tidak memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Walikota administratif bertanggung jawab kepada bupati kabupaten induknya. Sejak diberlakukannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999, di Indonesia tidak dikenal lagi istilah kota administratif karena pembagian provinsi hanya terdiri atas kabupaten dan kota. Akibatnya kota administratif harus berubah status menjadi kota atau bergabung kembali dengan kabupaten induknya.
Karena itu sebabnya mengapa Jember bisa bersaing dengan kota-kota lain di Jawa Timur macam Malang dan Surabaya.
Inilah sejumlah fakta menarik tentang Jember :
- Kabupaten Jember adalah kabupaten dengan wilayah terluas ketiga di Jawa Timur setelah Kabupaten Banyuwangi (5.783,50 km2) dan Kabupaten Malang (4.576 km2). Luas wilayah Jember sendiri adalah 3.293,34 km2.
- Kabupaten Jember memiliki populasi/ jumlah penduduk terbesar ketiga di Jawa Timur setelah Kota Surabaya dan Kabupaten Malang.
- Di Jember terdapat Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, yang merupakan satu-satunya di Indonesia. Hebat ga tuh!
- Di Jember pulalah tempat JFC (Jember Fashion Carnaval) lahir dan menjadi besar seperti sekarang hingga terkenal di dunia. Sekali lagi - JFC hanya ada di Jember!!
- Jember terkenal sebagai wilayah 1000 gumuk karena di Jember terdapat lebih dari 1600 gumuk/ bukit, dan itu adalah yang terbanyak di Jawa Timur.
Seperti transportasi yang identik dengan jalur udara yang bisa dikatakan "mbois" ada di Jember,Jika di Surabaya ada Bandara Juanda dan di Malang ada Abdulrahman Saleh maka di Jember ada Bandara Notohadinegoro
Dan di bidang olahraga pun Jember tak mau kalah dengan tim yang ada di Malang maupun Surabaya yang sudah terkenal di teling Indonesia bahkan "meng-ASIA" (belum mendunia).
Jika di Malang punya Arema Cronous dengan stadion kebanggaannya Kanjuruhan,dan Surabaya punya tim Persebaya dengan Stadion Gelora Bung Tomo. Maka Jember punya Tim kesebelasan Persid Djember yang akan bermarkas di Grand stadium Jember Sport Garden yang berada di wilayah Ajung.
Ini penampakan stadionnya.
Dan dari bidang pariwisata pun Jember juga punya potensi yang sangat mempesona,jika di Surabaya punya pantai Kenjeran dan jika di Malang ada Balekambang dan Pantai Goa cina maka Jember punya Tanjung Papuma yang membahana.
Dan dari bidang pendidikan pun Jember juga punya Universitas Negeri,yaitu Universitas Jember yang biasa dikenal dengan UNEJ ataupun UJ.
Jika di Malang punya UB dan UM,sementara Surabaya punya ITS,UNAIR dan UNESA.
Inilah penampakannya
Dan yang paling terkenal dari Jember adalah JFC(Jember Fashion Carnaval)nya,
Siapa yang tak tahu Jember Fashion Carnaval atau biasa disebut JFC ? salah satu karnaval terheboh di dunia yang selalu mendapat perhatian warga lokal, nasional, bahkan internasional. Walaupun event sejenis ini juga ada di luar negeri, namun kegiatan ini selain mengangkat bermacam variasi budaya dan alam Indonesia juga tentunya memperkaya kreativitas anak bangsa.
Di Jember pun ada sesuatu yang dibilang unik daripada daerah lainnya di Jawa Timur atau mungkin di Pulau Jawa pada umumnya.
Sebagian besar penduduknya adalah mayoritas suku Jawa dan suku Madura,di mana di bagian selatan dihuni mayoritas suku Jawa dan di bagian utara Jember dihuni masyarakat suku Madura.
Dan dari percampuran kedua suku tersebut maka timbulah suku baru yang bernama Pendalungan,
dimana suku ini adalah integritas atau percampuran suku antara Jawa dan Madura,oleh karena itu bukan hal yang aneh jika Orang Jember bisa menguasai 2 bahasa tersebut meskipun aslinya adalah orang Jawa asli ataupun keturunan Madura.
Seringkali juga pemuda pemudi di Jember berbahasa Jawa layaknya berbahasa Madura,dan sebaliknya berbahasa Madura selayaknya berbahasa Jawa.
dan uniknya lagi pemuda di daerah Jember sering mengucapkan sapaan "MAT" yang sampai sekarang pun saya tidak tahu asal usul sapaan tersebut,entah itu cewek atau cowok mereka selalu menggunakan sapaan tersebut terhadap sesama orang Jembernya,
mungkin jika di Malang ada sapaan "BEH" sebagai peganti bro maka Jember punya sapaan "MAT" :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar